penerjemah

Kamis, 31 Mei 2012

EKOSISTEM


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan, interaksi antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya.
Setiap ekosistem tersusun dari komponen-komponen penyusun. Komponen penyusun ekosistem terdiri atas komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).
1.      Komponen biotik
Komponen biotik merupakan bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas semua makhluk hidup. Komponen biotik terdiri atas tumbuh-tumbuhan, hewan, dan berbagai jasad renik (mikroorganisme). Berdasarkan fungsi di dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan sebagai produsen, konsumen, dan komposer.
2.      Lingkungan Abiotik
1)      Cahaya
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena sinar matahari juga dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
2) Suhu
- Suhu mempengaruhi aktivitas tumbuhan dan hewan.
- Pada batas tertentu , penurunan suhu menyebabkan metabolisme makhluk hidup
Menurun
3) Air
- Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
4) Oksigen
- Sebagian besar makhluk hidup memerlukan oksigen dalam kehidupannya.
- Akan tetapi pada species tertentu, oksigen akan menyebabkan aktivitasnya menjadi terganggu. Contohnya: Lactobaccilus bulgaricus
5) Topografi dan Tanah
- Bentuk fisik suatu daerah (topografi) dan kondisi tanah menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang hidup disana.
- Kesuburan tanah akan mempengaruhi tumbuhan yang hidup disana dan secara langsung akan mempengaruhi penyebaran hewan.
Berdasarkan proses terbentuknya, kita mengenal dua jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
a.       Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, artinya tanpa adanya campur tangan manusia. Hutan, laut, danau, dan rawa merupakan contoh dari ekosistem ini.
b.      Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk melalui campur tangan manusia. Ekosistem ini mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Akuarium, sawah, dan waduk merupakan contoh ekosisitem buatan.

Resep Media Murashige & Skoog (MS)




Bahan :
     a. Unsur hara makro :
          - KNO3                          = 1.900 mg
          - NH4NO3                      = 1.650 mg
          - CaCl2.2H2O                 = 440 mg
          - MgSO4.7H2O               = 370 mg
          - KH2PO4                       = 170 mg
     b.  Unsur hara mikro :
          - MnSO4.4H2O              = 2230 mg
          - ZnSO4.7H2O               = 860 mg
          - H3BO3                         = 620 mg
          - KI                                = 83 mg
          - Na2MoO4.2 H2O         = 25 mg
          - CuSO4.5H2O               = 2,5 mg
          - CoCl2.6H2O                 = 2,5 mg
     c.  Besi :
          - FeSO4.7H2O               = 1112 mg
          - Na2-EDTA.2H2O        = 1492 mg
     d.  Vitamin :
          - Thiamin HCl                  = 5 mg
          - Asam nikotinat               = 25 mg
          - Piridoksin HCl               = 25 mg
          - Glisin                             = 100 mg
 e.  Hormon :
          - Sitokinin                        = 100 mg
- Auksin                           = 100 mg
 f.  Bahan pemadat :
          - agar                            = 7 g/l
 g.  Sukrosa                        = 30 g/l
 h.  KOH atau NaOH         = 1 M     
 i.   HCl                              = 1 M

1. Pembuatan larutan stok

a.  Larutan stok A, merupakan larutan unsur hara makronutirent 500ml (100 kali konsentrasi).
-    Masukkan bahan-bahan kimia yang telah ditimbang satu persatu ke dalam Elenmeyer 500 ml yang telah berisi aquadest steril 300ml. Setiap kali memasukkan bahan kimia harus segera diaduk/dilarutkan. Setelah larut, bahan kimia berikutnya dimasukkan.
     Cara memasukkan sepeti ini seperti ini untuk mengindari adanya endapan. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara menggunakan pengaduk magnetik.
-    Setelah semua bahan kimia masuk, dan larut, tambahkan aquadest sampai volume larutan menjadi 500 ml.
-    Tutup gelas Erlenmeyer yang berisi larutan mikronutrient
-  Beri label : MIKRO , MS 100x 5 ml/l
     Artinya untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 5 ml larutan mikronutient stok

b.  Larutan stok B, merupakan larutan hara mikronutrient
     Larutkan bahan bahan yang telah ditimbang satu persatu ke dalam Erlenmeyer 250ml yang telah diisi dengan 150 ml aquadest. Gojok Erlenmeyer setiap kali penambahan bahan kimia sampai larut. Setelah semua bahan kimia masuk dan larut, tambahkan aquadest sampai volume larutan menjadi 200ml. Untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 10 ml stok makro.

c.  Larutan stok C, merupakan larutan stok Iron (besi) 200ml (40 kali konsentrasi)
-  Melarutkan masing-masing bahan FeSO4.7H2O dan Na2-EDTA.2H2O pada Erlenmeyer 200ml yang terpisah, masing-masing berisi 75 ml
-  Jika bahan-bahan tersebut sukar larut, tambahkan beberapa HCl, lalu panaskan
-  Setelah larut, campur kedua macam laruta bahan tersebut ke dalam satu Erlenmeyer
-  Biarkan dingin pada suhu kamar
-  Tambahkan aquadest sampai volume menjadi 200ml
-  Tutup rapat
-  Beri label : IRON, MS 40x, 5 ml/l
Artinya : untuk membuat 1liter medium MS, diperlukan 5 ml stok


d.  Larutan stok D, merupakan larutan vitamin 200ml (50 kali konsentrasi)
-  Masukkan bahan-bahan Thiamin HCl, Asam nikotinat ,Piridoksin HCL, Glisin satu persatu ke dalam Erlenmeyer 200ml yang telah berisi aquadest steril 150 ml. Setiap kali memasukkan bahan, dilarutkan dengan menggunakan pengaduk kemuadia dimasukkan ahan berikutnya
-  Setelah semua bahan masuk, tambahkan aquadest sampai volume seluruhnya 200ml
-  Tutup rapat Erlnmeyer yang berisi larutan vitamin stok
-  Beri label : VITAMIN, MS 50x 4ml/l
Artinya untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 4 ml stok
- Simpan dalam lemari es

f.  Larutan Stok F, merupakan larutan stok hormon : 100ml (1000ppm)
-  Menuangkan hormon yang sudah ditimbang ke dalam gelas Erlenmeyer 100 ml yang berisi aquadest kira-kira 70m
-  Sambil di aduk-aduk teteskan sedikit larutan KOH 1 N dengan hati-hati sampai tampak larut (tampak jernih)
-  Pindahkan ke dalam gelas ukur 100ml, tambahkan aquadest sampai 100ml
-  Pindahkan ke dalam gelas Erlenmeyer 100ml
-  Tutup rapat
-  Beri label

2. Pembuatan Medium Kultur
a.  Aquades sebanyak 500 ml disiapkan di dalam erlenmeyer berukuran 1000 ml. Untuk pembuatan 1 liter medium, ditambahkan stok A 100 ml, stok B 5 ml, stok C 50 ml, stok D 50 ml, stok E 2 ml dan stok F : IAA (air kelapa) 15 ml.
b.  Sukrosa ditimbang sebanyak 30 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer sambil diaduk.
c.  Aquades ditambahkan samapai volumenya 1000 ml.
d.  pH larutan diukur menggunakan pH meter elektrik hingga mencapai pH yang dibutuhkan yaitu 5,7 – 5,8. Jika terlalu asam tambahkan NaOH atau KOH 1 M, dan jika terlalu basa tambahkan HCl 1 M.
e. Sebanyak 7 gram agar-agar ditambahkan ke dalam larutan, lalu dpanaskan sampai mendidih sambil diaduk-aduk.
f.  Medium dituangkan ke dalam botol sekitar 20 ml.
g.  Botol ditutup menggunakan aluminium foil dan seal.

3. Sterilisasi Media
a.  Botol kultur yang sudah berisi medium dimasukkan ke dalam autoclave dengan tekanan 15 - 17,5 psi pada suhu 120 oC selama 20 menit, sampai tiga kali.
b.  Botol diangkat dan disimpan dalam ruang inkubasi sampai siap digunakan.
c.  Medium siap digunakan.

Rabu, 30 Mei 2012

HORMON TUMBUHAN


Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suau dampak fisiologis. Peran hormon adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel dan ada yang menghambat pertumbuhan. Berikut beberapa fungsi hormon tumbuhan :
a.     Auksin
            Auksin berperan dalam :
1)      Membentuk akar adventif pada tanaman yang dibiakkan dengan stek
2)      Membentuk buah partenokarpi yaitu pembentukan buah tanpa terjadi pembuahan, dapat dihasilkan secara buatan dengan cara memberikan auksin pada putiknya; buah yang dihasilkan adalah buah tanpa biji
3)      Menghambat pertumbuhan tunas samping (lateral). Jika suatu tunas ujung tanaman  kita pangkas maka tunas-tunas yang aaa diketika daun akan berkembang. Pada awalnya, pertubuhan tunas-tunas ketiak atau tunas lateral itu terhalang oleh tunas yang ada di ujung.
4)      Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem dan daerah pengguguran (absisi) sehingga mencegah rontoknya daun, bunga dan buah

b.      Giberelin
            Fungsi giberelin adalah :
1)      Merangsang pemanjangan batang
2)      Merangsang aktivitas enzim amilase dan proteinase yang berperan dalam mencerna cadangan makanan
3)      Merangsang pertumbuhan tunas yang dorman
4)      Menghilangkan dormansi biji untuk memacu perkecambahan
5)      Merangsang perbungaan dan pertumbuhan buah secara partenogenesis


c.       Sitokinin
Fungsi sitokinin adalah :
1)      Merangasang pembelahan sel (sitokinesis) dan pertumbuhan sel dgn meningkatkan sintesis protein
2)      Merangsang pembentukan tunas lateral atau ketiak  pada batang dikotil maupun pada kalus
3)      Menghambat efek dormansi apikal oleh auksin
4)      Menunda penuaan (senescence)
5)      Memacu perkembangan kloroplas dan pembentukan klorofil
6)      Mempertahankan kesegaran jaringan
7)      Bila bereaksi dengan auksin, dengan kuat akan merangsang mitosis pada jaringan meristematik

d.      Asam absisat
Secara umum, fungsi asam absisat adalah :
1)      Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel
2)      Menunda pertumbuhan atau dormansi sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk
3)      Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering sehingga mengurangi aktivitas transpirasi (penguapan)
4)      Membantu peluruhan daun pada musim kering sehingga tumbuhan tidak kekuarangan air melalui transpirasi

EKOSISTEM ESTUARIA

Hay ceman cema qyuuuuu......Pastinya sudah tidak asing yaaa dengan kata Ekosistem Estuaria... mari belajar tentang Ekosistem Estuaria
Estuari didefinisikan sebagai perairan semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas dengan laut, tempat dimana air tawar dari sungai dan air asin dari laut bertemu. 



Ohh,, ternyata Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan pencampuran antara air luat dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar).
Dengan adanya proses pencampuran maka wilayah estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas, dimana wilayah estuaria dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu antara lain Hyperhaline, Euhaline dan Limnetik (Air tawar). 
Dengan ciri dan karakteristik tersebut estuaria memiliki banyak tipe yang diklasifikasikan berdasarkan atas topografi, geomorfologi, distribusi salinitas, serta aliran air dan stratifikasinya. 
Dari tipe tersebut ekosistem estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas, suhu, gelombang, pasang surut, substrat, ketersediaan oksigen, dan parameter kimia seperti derajat keasaman (pH). Estuaria berfungsi sebagai tempat untuk mencari makanan serta sebagai penyaring dari berjuta bahan buangan atau limbah karena karakteristiknya menyebabkan estuaria sebagai tempat pembuangan limbah. Terlepas dari itu organisme yang hidup di wilayah estuaria merupakan organisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan estuaria yang keras seperti adaptasi morfologis, fisiologis dan tingkah laku.